jump to navigation

Antara Fungsi, Gaya dan Harga.. 24 Oktober 2011

Posted by ya2kzzz in motor, serba serbi.
Tags: , , , , , , ,
trackback

Troy

Bro…. genderang perang motor dengan kubikasi 250cc sudah dimulai. Kelihatan para penggemar roda dua pun lebih memilih motor dengan kubikasi 250cc ini dari pada motor dengan kubikasi nanggung (200/220), dan mungkin 2012 nanti gerbang perang ini bisa terbuka selebar lebarnya. Bro masih inget dulu Kawasaki dengan ninja 250nya sebagai first mover kelas sport 250cc awalnya kan enggan melirik ninja dengan body bantet ini, tapi itu dulu….lain dulu lain sekarang..ninja mencatakan hasil penjualan yang luar biasa. Ya walaupun dulunya dianggap motor 2 cylinder ini boros tapi kelihatannya mindset masyarakat telah berubah. Tak mau ketinggalan, honda pun ingin mencicipi manisnya kue manis ini, lahirlah CBR250. Nah nggak hanya honda dan kawasaki saja, suzuki pun tahun depan rilis GW250. Plus pabrikan lain selain jepang juga berusaha memperoleh market share disini sebut saja hyosung dan minerva. Cuman yamaha saja yang kelihatannya absen. Tidak menutup kemungkinan pabrikan2 ini nantinya membanjiri pasar otomotif dengan motor2 yang memiliki kapasitas lebih besar.

Tapi yang ingin saya bicarakan disini bukan masalah produknya, tapi masalah dari fungsionalitas, gaya dan harga dari motor 250 itu sendiri. Sebenarnya perlu nggak seh mesin sebesar itu??apa bisa dipakai kebut2an dijalan??alay donk..apa bisa dipakai harian??konsumsi bahan bakarnya nggak boros??dengan macetnya jalanan sekarang apa nyaman??sayang kan kalau beli motor mahal2 tapi nggak bisa merasakan performa sesungguhnya dari motor tersebut..apa beli cuman buat koleksi saja??so pakainya seperlunya saja.., itulah sebagian pikiran saya waktu melihat motor2 250cc ini.

Pertama, motor cc besar jelas pemakaian bahan bakar juga banyak..walaupun toh dicangkokan teknologi macem2. Masak badan gede makannya sedikit?? Enggak kan.. :mrgreen: ya..walaupun ada yang bilang sedikit tapi saya yakin pasti sering.. :mrgreen: yaaa walaupun pabrikan mengklaim motor itu irit, ya memang lebih irit, tapi…dikelasnya…, kalau di bandingkan dengan cc di bawahnya, nah kalau makannya banyak, apa ya cocok dipakai harian??apalagi bagi pekerja yang mewajibkan dia selalu mobile kemana mana..kalau rezeki lancar ya sah2 saja..tapi kalau bisa hemat kenapa enggak.. 🙂

Kedua, mesin cc besar otomatis larinya kencang.., accelerasi juga mantafff…,kalau mau kebut2an dijalan umum apa bedanya sama seruntulan yang punya nyawa 9??kita kan biker yang beradap yang tau peraturan…ya nggak bro…nah bagi saya kalau beli barang tapi kalau tidak bisa memanfaatkan fitur dengan maksimal kan sayang..menurut film2 luar yang saya tonton (maklum belum pernah ke luar negeri) jalan disini lain seperti disana, sebut saja amerika, jalan raya yang membelah gurun ada, jadi motor pun bisa menunjukan keperkasaannya….kayak HP, kalau kita tidak bisa pakai aplikasi atau kelebihan masing2 OS secara maksimal kan percuma, entah itu blackberry,iphone, android, symbian, bada, maemo, windows phone 7 dll…

Nyomot dari dapurpacu

Ketiga, dengan tidak bisa dipakai fitur secara maksimal akhirnya motor kan cuma jadi barang koleksi dan bagi yang rejekinya lancar sah banget…demi kepuasan hati..jadi pemakaiannya pun seperlunya…( punya motor lebih dari 1 unit ) jadi mungkin juga cuma buat touring keluar kota. Kalau sehari hari seh pakai motor lainnya..Nah kalau punyanya pas2an, masak ya harus memaksakan??

Yaa yang namanya kepuasan hati memang nggak ada tokonya..nggak salah juga untuk memuaskannya tapi kalau menurut saya seh fungsi dulu yang diutamakan, sesuai untuk keperluan dan kebutuhan. Nggak munafik juga kalau saya sendiri ngiler lihat motor 250cc..malah berobsesi ingin membawa pulang Diavel… :mrgreen: Setelah kebutuhan terpenuhi, boleh lah memuaskan dahaga kita nyemplak motor ini. Tentu saja ada harga yang harus dibayar…..Jadi membedakan antara kebutuhan dan keinginan..ini kisahku, kalau kisah bro sekalian bagaimana…???monggo dishare sambil menikmati semilir angin… 🙂

Komentar»

1. B M W ♣ - 24 Oktober 2011

Cakep

Ya2kzzz - 24 Oktober 2011

Sip

2. Mupenk - 24 Oktober 2011

keren…

3. Ari Semarangan - 24 Oktober 2011

siipp / /

Ya2kzzz - 24 Oktober 2011

Joss..

4. ki demang - 24 Oktober 2011

tetep nungguin gw250 :mrgreen:

Ya2kzzz - 24 Oktober 2011

Mari kita banting tulang dari sekarang… :mrgreen:

5. kang_ulid - 24 Oktober 2011

lebih enak nunggu yg gratisan, hehehe…

Ya2kzzz - 24 Oktober 2011

Ikut kang…. :mrgreen:

6. gogo - 24 Oktober 2011

namanya juga kebutuhan tersier.. primer sdah terpuaskan baru ke yg lain.. kebutuhan ama keinginan beda tipis sih

Ya2kzzz - 24 Oktober 2011

Tapi kadang kita menginginkan sesuatu yang kurang butuhkan.. 🙂

7. wendakalubis - 25 Oktober 2011

beli matic dulu ah 😀

Ya2kzzz - 25 Oktober 2011

Ya monggo…mas bro…tergantung selera.. 🙂

8. karis - 1 November 2011

kadangkala keinginan memang mengalahkan kebutuhan mas…

9. shogun110tromol - 29 Desember 2011

ngebut boleh, tapi tau keadaan, jangan sruntul2an

*saya sih 105 cukup di jalan sepi, xixixi :mrgreen:

ya2kzzz - 29 Desember 2011

Wow kenceng bro segitu..saya saja cukup 60kpj.. :mrgreen


Tinggalkan komentar